Casio G-Shock GX-56SLG-1 SHICHI-FUKU-JIN Series

G-SHOCK, yang sejak tahun 1983 terus mendorong batasan kekokohan penunjuk waktu, dengan bangga mengumumkan Seri SHICHI-FUKU-JIN baru (Tujuh Dewa Keberuntungan) jam tangan model khusus.
Model Daikokuten dari tujuh model dalam seri ini didasarkan pada GX-56, yang didesain dan dirancang agar tahan terhadap guncangan dari berbagai arah. Bezel uretan dua langkah dikombinasikan dengan pelindung bagian dalam untuk ketahanan luar biasa terhadap guncangan. Pelindung bagian dalam juga memiliki αGEL di arah jam 3, 6, 9, dan 12, untuk ketahanan luar biasa terhadap guncangan. Struktur ini memastikan guncangan ditahan dalam beberapa lapisan, sehingga bahkan jika terasa hingga ke casing, guncangan tersebut tidak akan mencapai modul.
Desain model ini kuat dan berani, dicetak dalam bentuk dengan kesan yang tangguh. Warna dasar hitam dihiasi dengan akses khaki dan semakin menambah kesan tangguh. Tali jam dihiasi dengan uchide kozuchi (palu keberuntungan) dan tikus, sedangkan cincin tali jam bermotif koban (koin emas lonjong), yang merupakan gambar dewa kesejahteraan.
Secara fungsi, model ini menghadirkan sistem daya Tough Solar, dan memiliki beberapa fitur dan fungsi praktis.
Menerangi tampilan ini akan membuat huruf O pada nama G-SHOCK mengambang dalam pendar lampu latar EL. Setiap model Tujuh Dewa Keberuntungan menampilkan karakter berbeda yang bersama-sama membentuk nama G-SHOCK.

Asal Mula Tujuh Dewa Keberutungan
Tujuh Dewa Keberuntungan mewakili campuran agama asli Jepang dan Buddhisme ke dalam aliran kepercayaan Jepang yang unik. Kelompok dewa ini terdiri dari tujuh dewa yang bernama Ebisu, Hotei, Benzaiten, Bishamonten, Daikokuten, Jurojin, dan Fukurokuju. Semua dewa ini berasal dari dewa keberuntungan kuno dalam Hinduisme, Buddhisme, Taoisme, Shinto, dan sumber lainnya. Menurut Humane King Sutra (Humane King State-Protection Perfection of Wisdom Sutra), memberi penghormatan kepada dewa-dewa ini akan menghindarkan dari kemalangan dianugerahi tujuh keberuntungan. Kepercayaan ini dimulai sekitar akhir Periode Muromachi Jepang. Kepercayaan ini menjadi populer di kalangan rakyat biasa saat Periode Edo, dan telah diturunkan ke generasi modern.

* Tujuh kemalangan: ketidaknormalan matahari dan bulan, ketidaknormalan planet, kerusakan oleh angin, kerusakan oleh air, kebakaran, kekeringan, pencurian. Tujuh keberuntungan: umur panjang, kemakmuran, popularitas, integritas, pengaruh, cinta dan kehormatan, kekayaan.

DAIKOKUTEN
Daikokuten disebut sebagai penjelmaan Siwa dari kepercayaan Hindu, dan berasal dari campuran sinkretik kepercayaan Shinto dan Buddha dengan Ohkuninushi-no-Mikoto di era Edo. Dia membawa tas besar di punggungnya, palu keberuntungan di tangannya, dan mengenakan tudung kepala, seperti itulah dia dikenal luas. Dia diyakini sebagai Dewa kesuburan yang menjaga bumi dan pangan.

 Spesifikasi Tehknik

• Bahan casing / bezel: Resin
• Tali Jam Tangan Resin
• Tahan Lumpur
• Tahan Goncangan
• Kaca Mineral
• Ketahanan air 200 meter