Twin Sensor, secara harfiah dalam bahasa Indonesia adalah sensor kembar, maksudnya adalah sensor yang memberikan bacaan ganda (dua), yaitu: (1) Baro-Altimeter dan (2) Termometer
Bacaan Altimeter tidak pernah terpisah dari Barometer. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya, ukuran ketinggian (Altimeter) diperoleh berdasarkan input perubahan ukuran tekanan udara sekitar (Ambient Air Pressure). Oleh karenanya, selalu disebutkan Baro-Atimeter, bukan Alti-Barometer.
Sementara, untuk pengukuran temperatur, sensor langsung membaca dari suhu udara (seperti termometer dinding pada laboratorium).
Kembali lagi ke Altimeter, prinsip yg sama jg digunakan oleh Altimeter pada pesawat terbang. Sebelum terbang, seorang pilot akan mengkalibrasi ketinggian bandara dari permukaan laut dengan tekanan udara sekitar pada instrument Altimeter. Bacaan tekanan udara akan diperoleh pilot dari bagian Meteorologi menara pengawas bandara.
Begitu pula pada G-Shock, perlu dikalibrasi data ketinggian posisi awal pengukuran dengan tekanan udara sekitar. Kalibrasi ini penting dilakukan, karena tekanan udara sekitar pada suatu posisi bisa berubah-ubah dalam hitungan jam. Perubahan tekanan tersebut akan terlihat signifikan dalam satuan milibar (mb) atau hectoPascal (hPa). Sementara bila diukur dalam satuan Bar atau Atmosfer (Atm), perubahannya tidak terlihat signifikan.
Sebagai gambaran: tekanan udara sekitar di ketinggian 0 meter dari permukaan laut adalah 1 Atm = 1,01 Bar. Nilai 1 bar bila dikonversi ke milibar = 1010 milibar.
Kebetulan saya pernah memiliki G-Shock dg fitur Baro-Altimeter, DW-6500 Skyforce. Pada DW-6500, satuan penunjuk ketinggian (altimeter) dapat dipilih antara Feet atau Meter, sementara satuan penunjuk tekanan udara (barometer) dalam milibar (= hectoPascal/ hPa). DW-6500 juga dilengkapi dg grafik yg menggambarkan perubahan atau kecenderungan (Tendency) tekanan udara dalam beberapa jam terakhir. Perubahan tekanan udara dalam 24 jam bisa berubah antara 1015-1018 milibar. Cukup signifikan bukan bila diukur dalam milibar/hPa. Sementara bila dibaca dalam Bar atau Atm akan terlihat konstan.
Untuk kalibrasi:
Misalnya saya kan mengukur ketinggian puncak suatu mercusuar. Pertama saya akan berdiri di dasar mercusuar. Bacaan barometer senantiasa otomatis berjalan, yg saya kalibrasi adalah posisi ketinggian awal, saya akan reset menjadi Nol meter. Selanjutnya saya tinggal menaiki mercusuar sampai puncaknya, lalu menekan tombol pengukur Altimeter, beberapa detik kemudian akan tampil ketinggian di monitor jam.
Demikian sedikit tambahan dari saya, semoga berkenan.
Original Posted By diverboy on G-Shock warrior @Kaskus►
You must be logged in to post a comment.